Ruang
lingkup geografi sangat luas dan mencakup materi pokok serta masalah yang
dikaji. Metode pendekatan yang dapat digunakan tidak hanya dari aspek keruangan
saja, tetapi juga aspek-aspek lain.
Pada
ilmu geografi, sekurang-kurangnya terdapat dua jenis pendekatan, yaitu
pendekatan pada sistem ekologi. Untuk mengkaji perkembangan atau dinamika suatu
gejala atau masalah, seorang geograf harus pula menggunakan pendekatan lainnya.
Ada
beberapa pendekatan geografi, yaitu sebagai berikut.
1.
Pendekatan
Keruangan
Pendekatan
keruangan (spatial approach) merupakan metode pendekatan khas geografi. Pada
pelaksanaannya, pendekatan keruangan harus tetap berdasarkan prinsip-prinsip
yang berlaku, yakni prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Pendekatan
yang termasuk pendekatan keruangan adalah pendekatan topic, pendekatan
aktivitas manusia, dan pendekatan regional. Secara teoretis, berbagai
pendekatan tersebut dapat dipisah-pisahkan tetapi pada kenyataannya saling
berhubungan satu sama lain.
A. Pendekatan Topik
Dalam mempelajari
masalah geografi di suatu wilayah, seorang peneliti dapat mengadakan pendekatan
pada topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya, topik yang menjadi
perhatian utam adalah kelaparan, sehingga msalah kelaparan menjadi sorotan
utama dalam pendekatan yang digunakan.
Kelaparan di
daerah tersebut diungakapkan jenis-jenisnya, penyebabnya, penyebarannya,
intesitasnya, interelasinya dengan gejala lain, serta keterkaitannya dengan
masalah lain secara keseluruhan.
Hal yang menjadi
pegangan pokok dalam melakukan pendekatan topik adalah hubungan keruangan
dengan lokasi gejala atau topik yang diteliti. Faktor-faktor geografis, seperti
menusia dan keadaan lingkungan fisik, tidak boleh diabaikan. Dengan landasan
keruangan ini, karakteristik masalah kelaparan di suatu wilayah dapat diungkap.
B. Pendekatan Aktivitas Manusia
Pada pendekatan
keruangan, perhatian utam diarahkan kepada aktivitas manusia. Pertanyaan utama
pada jenis pendekatan ini adalah bagaimana kegiatan manusia atau kegiatan
penduduk pada suatu daerah atau wilayah.
Aktivitas penduduk
ini dapat ditinjau dari penyebarannya, interelasinya dan deskripsinya dengan
gejala-gejala lain yang berkenaan dengan aktivitas itu. Ditinjau dari
penyebarannya, jenis-jenis aktivitas dapat dibedakan sehubungan dengan mata
pencarian penduduk. Contohnya,aktivitas penduduk di daerah pegunungan, di
dataran rendah, di pinggir sungai, dan di pantai.
Dari penyebaran
kegiatan penduduk, dapat keterkaitannya dengan kesuburan tanah, hidrografi,
jaringan komunikasi dan transportasi, ketinggian wilayah, dan faktor-faktor
geografis lainnya. Oleh karena itu, dapat dibuat suatu deskripsi dengan
gejala-gejala lain sebagai sistem keruangan.
C. Pendekatan regional
Pengertian region
adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu
yang khas, yang membedakan wilayah tersebut dengan wilayah-wilayah lain.
Pendekatan
regional berarti mengkaji suatu gejala atau suatu masalah berdasarkan region
tempat terjadinya gejala atau masalah tersebut. Penekanan utama pendekatannya
bukan pada topik atau aktivitas manusia, melainkan pada region yang merupakan
ruang atau lokasinya. Moisalnya, dalam melakukan studi tentang masalah
kelaparan, dapat dilakukan pendekatan region tentang gejala kelaparan tersebut
berdasarkan wilayah. Pertanyaan yang dapat dikemukakan adalah pada wilayah mana
saja terjadi kelaparan. Hasil akhirnya adalah penjelasan mengenai penyebaran
gejala atau masalh kelaparan.
Berdasarkan penyebaran, dapat
pula diungkapkan sebab terjadinya kelaparan di region atau wilayah yang
bersangkutan. Selanjutnya, dapat diungkapakan interelasi dan interaksi gejala
kelaparan dengan gejala-gejala lain pada region yang sama. Dari hasil
pendekatan regional menggunakan prinsip-prinsip geografi, dapat dibuat
deskripsi mengenai gejala atau masalah kelaparan pada wialayah yang
bersangkutan.